Tangerang Expose Situs Berita Nomor 1 Ditangerang
Related Articles
Tangerangexpose.com – Dalam rangka HUT ke-27 Kota Tangerang, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang bersama Mitra kerja yang selama ini telah bersama-sama bergerak dalam rangka pengendalian jumlah penduduk melalui kegiatan pelayanan Keluarga Berencana (KB).
Kepala Bidang KBKKK, Dr. H. Heri Suharyanto, M.Kes mengatakan, pelaksanaan pelayanan KB dilaksanakan di 13 Kecamatan dengan menggandeng Puskesmas selaku pelaksana pelayanan KB.
“Pelayanan KB dimulai pada tanggal 17 Februari 2020 di Puskesmas Cikokol (Kecamatan Tangerang) dan Puskesmas Karawaci Baru (Kecamatan Karawaci), dan rencana akan diakhiri di Puskesmas Panunggangan Barat (Kecamatan Cibodas) dan Puskesmas Gembor (Kecamatan Periuk) pada tanggal 26 Februari 2020,” ucapnya di sela-sela kegiatan yang sedang berlangsung tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan, lanjut dr. Heri, untuk meningkatkan kinerja, memperluas jangkauan layanan, meningkatkan kualitas layanan serta percepatan pencapaian berbagai program khususnya KB dan program-program kesehatan. Melalui kegiatan pelayanan ini diharapkan dapat memacu semangat khususnya para kader PKK untuk bersinergi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) dalam membangun kesehatan masyarakat dan lingkungannya.
“Permasalahan kesehatan di masyarakat saat ini sangat komplek, apa lagi jumlah penduduk Kota Tangerang cukup banyak dengan 13 Kecamatan yang memiliki beragam kultur dan budaya, mengingat Tangerang merupakan wilayah urbanisasi dan tujuan rantau. Dengan begitu diperlukan kekompakan dan sinergi seluruh komponen baik itu gerakan PKK, dinas kesehatan dan DP3AP2KB untuk mengurai masalah kesehatan dan KB agar dapat tertangani secara efektif,” paparnya pada Tangerangexpose.com.
Dalam kegiatan Gebyar Perlayanan KB dalam rangka rangka HUT ke-27 Kota Tangerang tersebut, dr. Heri mengatakan, pelayanan dikonsentrasikan kepada jenis konstrasepsi MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) yaitu IUD dan Implan.
“Ditargetkan sebanyak 520 calon akseptor akan dijaring dengan berbagai metode kontrasepsi MKJP atau Metode KB Jangka Panjang,” imbuhnya.
Menurutnya, Program KB dan kesehatan secara mikro berdampak pada kualitas individu dan sangat erat kaitannya kesehatan dan kualitas hidup ibu atau perempuan, bayi dan anak serta kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam memberantas kemiskinan dan kelaparan.
“Dengan adanya program Kampung KB yang merupakan miniatur pelaksanaan program KB secara terpadu dan komprehensip di tingkat lapangan, baik kelurahan maupun RW, maka konsep memadukan program KB dan program pembangunan lainnya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lainnya bukan menjadi hal yang sulit,” tuturnya.
Dirinya mengatakan, bahwa Kampung KB didesain sebagai upaya pemberdayaan masyarakat terhadap pengelolaan program KB dan pemerintah hanya menstimulasi serta melakukan pendampingan selebihnya menjadi tanggung jawab masyarakat, selain juga partisipasi berbagai instansi. Program kampung KB sangat penting sehingga pelayanan paripurna dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dengan menuju kesejahteraan masyarakat.
Walaupun angka kematian ibu dan anak di Kota Tangerang cukup rendah, di bawah angka Nasional, namun penggunaan KB justru makin diperlukan karena berkaitan dengan permasalahan dengan gizi ibu hamil, kondisi kehamilan ibu tersebut, anak pertama atau anak kelahiran lebih dari tiga anak, jarak kehamilan dan berapa umur ibu hamil tersebut.
“Permasalahan tersebut menunjukan perlunya keterpaduan semua pihak baik pemerintah dan masyarakat.” Pungkasnya.
Sebagai informasi, Kegiatan Gebyar Perlayanan KB dalam rangka rangka HUT ke-27 Kota Tangerang ini dilaksanakan secara bergantian di wilayah-wilayah kerja Puskesmas. /Adv
