Tangerang Expose Situs Berita Nomor 1 Ditangerang
Related Articles
Tangerangexpose.com – KOTA TANGERANG – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu jenis penyakit yang kerap terjadi di kala musim hujan akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Biasanya, salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebarannya adalah dengan penyemprotan atau fogging.
Ya, kali ini Tangerang Kita Peduli (TKP) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) kecematan menggelar fogging di Jln Dukuh Raya RW 04, Kelurahan Cibodas Sari, Kecamatan Cibodas Kota Tangerang.
Koordinator TKP Saipul Basri mengatakan, kegiatan fogging ini merupakan upaya warga untuk mencegah penyebaran nyamuk akibat genangan air saat musim penghujan tiba. “Ya, kita (TKP-rd) diminta warga untuk melakukan fogging, Alhamdulillah meski kita juga sedang membuka posko bersama dan dapur umum di Pinang, kita masih bisa mengupayakan agar kegiatan ini tetap berjalan,” paparnya.
“Kita semua berharap, agar warga di Kecamatan Cibodas khususnya dan Kota Tangerang umumnya tetap sehat wal afiat,” tambahnya.
Selain Fogging, kata Pria yang kerap disapa Bung Marsel, masyarakat tetap menjaga kondisi kesehatan agar tidak terpapar covid-19.
“Pandemi ini belum berakhir, kita semua berharap agar covid-19 ini segera hilang dan bagi warga yang saat ini sedang dilanda musibah banjir tetap sabar dan jaga kesehatan. Karena Derita warga adalah derita TPS juga,” tuturnya seraya ada di posisi warga.
Marsel juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, organisasi kepemudaan untuk ikut andil dalam persoalan yang terjadi di masyarakat.
“Saya mengajak semua teman-teman elemen masyarakat, elemen kepemudaan (Karang Taruna, KNPI dan lainnya-rd) untuk ikut andil terhadap persoalan yang terjadi di masyarakat, kita bangun rasa kepedulian kita bersama, Insya Allah jika memang TKP diminta untuk berkerjasama dan sama sama bekerja kami siap, dimana pun dan kapan pun,” pungkasnya.
Sementara itu, salah seorang warga Jakir (39) mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tangerang Kita Peduli yang sudah melakukan fogging di wilayah nya.
“Alhamdulillah, terimakasih TKP (Tangerang Kita Peduli-rd) yang sudah melakukan fogging,” ucapnya.
Untuk diketahui, upaya pencegahan penyakit DBD yang dipercaya paling efektif adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Pemerintah mengaplikasikannya dalam gerakan 3M Plus yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Dimana, 3M Plus memiliki kepanjangan sebagai berikut:
1. Menguras
Membersihkan tempat yang menjadi penampungan air, misalnya bak mandi, penampungan air minum dan ember air.
2. Menutup
Menutup secara rapat tempat-tempat penampungan air tersebut agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
3. Mendaur ulang
Mendaur ulang atau memanfaatkan barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penyebab demam berdarah.
Plus
‘Plus’ yang dimaksud di sini adalah berbagai bentuk kegiatan pencegahan lainnya, seperti menggunakan obat nyamuk, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air, menggunakan kelambu saat tidur dan memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
Selain itu, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi rumah, serta menghindari adanya gantungan pakaian yang berpotensi menjadi tempat istirahat nyamuk juga bisa dilakukan untuk membantu menghentikan perkembangbiakan nyamuk.
Dengan demikian, fogging boleh saja menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit DBD. Namun, seperti yang telah disampaikan di atas bahwa upaya ini masih memiliki kekurangan dan risiko, sehingga tidak dapat dijadikan upaya pencegahan utama penyakit DBD. Pelaksanaannya pun perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan.
Menghentikan perkembangbiakan nyamuk penyebab demam berdarah adalah tanggung jawab bersama. Meskipun pemerintah telah mengupayakan pencegahannya dengan fogging, bukan berarti Anda tidak perlu melakukan apa-apa. /ian
