tangerangexpose.com – KOTA TANGERANG – Permasalahan Stunting masih menjadi fokus di berbagai daerah, tak terkecuali di Kota Tangerang. Meski berdasarkan data terbaru, angka prevalensi stunting di Kota Tangerang tercatat lebih rendah dibandingkan target nasional yang ditetapkan pemerintah pusat sebesar 15 persen pada tahun 2025, Pemerintah Kota Tangerang terus memperkuat komitmennya dalam menurunkan angka stunting secara berkelanjutan.
Dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tangerang Tahun 2025, Pemkot Tangerang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang Tihar Sopian menjelaskan, program Genting mengintegrasikan berbagai intervensi spesifik dan sensitif. Seperti, peningkatan cakupan imunisasi, edukasi gizi keluarga, pemenuhan sanitasi layak, serta optimalisasi program Satu Telur Satu Minggu (Satesami), yang selama ini telah berjalan di tingkat kelurahan dan kecamatan.
Tihar menyampaikan, Rakor ini juga dihadiri oleh jajaran perangkat daerah, camat dan lurah, tenaga kesehatan dari Puskesmas, perwakilan organisasi masyarakat, dunia usaha, dan akademisi.
Dirinya mengungkapkan , mereka pun turut membahas strategi kolaboratif dalam memperluas cakupan pencegahan stunting, serta sinergitas ketersediaan pemuktahiran, verifikasi dan validasi mengenai data Keluarga berisiko Stunting (KRS) tahun 2025 dengan jumlah 30.980, dengan jumlah keluarga sasaran 291.413 dengan presentase 10,61 %.
“Kami menargetkan penurunan stunting kian terasa dimana saat ini di angka 10,61 persen. Harapannya ini terus berlanjut hingga mencapai nol persen stunting pada tahun-tahun mendatang,” harap Tihar.
Segala bentuk penguatan data dan pelibatan kader serta tokoh masyarakat terus dilakukan sebagai kunci keberhasilan pelaksanaan Genting di lapangan.
“Lewat Rakor TPPS dan peluncuran Genting ini, kami ingin memastikan semua pihak bergerak serempak, dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan. Stunting harus kita tuntaskan bersama,” tukas Tihar.
Hal senada juga dikatakan Wakil Wali Kota Tangerang Maryono, Program GENTING diharapkan jadi jembatan semangat masyarakat untuk berperan sebagai orang tua asuh bagi anak-anak atau keluarga yang terindikasi berisiko stunting.
“Dengan GENTING, kita tidak lagi hanya mengandalkan intervensi pemerintah. Kita bangun kesadaran kolektif bahwa mencegah stunting adalah tanggung jawab bersama,” ujar Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono Hasan, saat membuka Rakor yang diadakan di Ruang Rapat Akhlakul Karimah, Puspem Kota Tangerang.
Maryono berharap, berbagai upaya kolaboratif dari lintas sektor bisa semakin menekan angka stunting tidak hanya membantu dalam segi kesehatan tapi juga kehidupan sehari-hari di lingkungannya.
“Kolaborasi terus kita optimalkan lagi agar stunting dapat kita tuntaskan bersama,” tegas Maryono.
Pada kesempatan ini pula, sebanyak 50 paket bantuan permakanan dari Baznas Kota Tangerang diserahkan kepada perwakilan Keluarga Risiko Stunting Kota Tangerang. /***