Tangerangexpose.com – KOTA TANGERANG – Sebagai komitmen Pemerintah Kota Tangerang, dalam pengelolaan lingkungan hidup, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memberikan bantuan stimulan, berupa sarana prasarana pengelolaan lingkungan, terhadap Program Kampung Iklim (Proklim) kepada 75 RW yang tersebar di 26 kelurahan. Penyerahan bantuan secara simbolis, berlangsung di RW 13, Kelurahan Cibodas Baru, Senin (25/01/21).
Plt Kepala DLH, Kota Tangerang, Budi Wahyudi, mengungkapkan, Kampung Iklim satu komitmen pemerintah bersama masyarakat, dalam pengelolaan lingkungan hidup. Menjadikan Kota Tangerang yang lebih hijau, asri dan nyaman untuk setiap penghuninya. Melalui bantuan stimulan ini, Pemkot memberikan bantuan berupa tempat sampah pilahan, tong komposter, alat-alat lubang biopori hingga bibit sayuran kangkung, terong hingga pakcoy.
“Melalui bantuan ini, Pemkot berharap dapat memberikan suntikan semangat bagi para pegiat lingkungan. Semoga mereka lebih semangat menjaga kebersihan, mengurus lingkungan dari sampah bahkan banjir. Mengingat, kondisi cuaca yang tak dapat diprediksi tak terkecuali Kota Tangerang, yang perlu diantisipasi,” ungkap Budi.
Budi mengatakan, hingga saat ini ada 9 RW di Kota Tangerang, yang telah mendapat penghargaan Kampung Iklim tingkat Utama, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Semoga, bantuan ini menjadi semangat baru untuk menambah jumlah RW berprestasi dalam Program Kampung Iklim ini,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Proklim RW 13, Kelurahan Cibodas, Priyadi, mengatakan, sejauh ini RW 13 sudah menjadi RW percontohan dalam program kampung iklim. Beragam program telah dilakukan RW 13, mulai dari PHBS, ketahanan pangan, mitigasi bencana, penyesuaian iklim, dibantunya 12 biopori untuk program sedekah air, memilah sampah hingga bank sampah yang sudah berjalan sejak 5 tahun silam.
“Kami berharap, walau masih di tengah pandemi Covid-19, masyarakat Kota Tangerang tetap semangat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Jangan lengah, karena beragam bencana sedang terjadi di mana-mana. Melakukan hal kecil, seperti Proklim ini, untuk keselamatan lingkungan, kesehatan dan keluarga kita sendiri. Kalau bukan kita mau siapa lagi,” tegas Priyadi. /rill