Tangerangexpose.com – KOTA SERANG – Wali Kota Serang Syafrudin mengaku akan membatalkan kerja sama dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan terkait pengolahan sampah.
Pembatalan dilakukan jika masyarakat sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cilowong, Kota Serang, tetap menolak 400 ton sampah setiap harinya dari Tangsel.
“Apabila ada yang tidak setuju, sekampung atau dua kampung, maka Pemkot Serang tidak akan nekat melakukan kerja sama itu,” kata Syafrudin kepada wartawan.
Syafrudin menjelaskan, saat ini Pemkot Serang sedang melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar TPA Cilowong untuk memaparkan manfaat kerja sama pengolahan sampah.
“Kalau kerja samanya menguntungkan untuk masyarakat dan lingkungan, tenaga kerja, kesehatan dan lainnya, karena ada potensi usaha juga,” ujar Syafrudin.
Syafrudin mengatakan, dari kerja sama dengan Pemkot Tangsel, Kota Serang memperoleh kompensasi sebesar Rp 48 miliar untuk meningkatkan sarana dan prasana pengolahan sampah di TPA Cilowong.
“Semuanya tidak akan tersisa untuk di sana (TPA Cilowong), karena APBD kita tidak mampu (membenahi TPA). Jadi, kehadiran Tangsel dengan Rp 48 miliar sangat menguntungkan untuk TPA,” jelas Syafrudin.
Syafrudin mengakui, saat ini dengan sarana dan prasana yang ada belum dapat mengolah sampah dengan maksimal.
“Kalau sekarang tidak memadai, mesin karbon memproduksi paling cuma bisa 5 sampai 10 ton per hari sampah yang diolah,” kata Syafrudin.
Sebelumnya, sejumlah warga sekitar TPA Cilowong menolak rencana Pemkot Serang melakukan kerja sama terkait pengolahan sampah dari Kota Tangerang Selatan.
Warga khawatir jika kerja sama dilakukan akan muncul permasalahan baru seperti longsor, wabah penyakit, dan pencemaran lingkungan.
Apalagi, saat ini sarana dan prasarana di TPA Cilowong tidak memadai untuk mengolah 400 ton sampah dari Tangsel. /rill