Tangerangexpose.com – EKONOMI – Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kegiatan ekonomi berbasis syariah harus menjadi opsi prioritas dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Nah ini yang saya rasa harus menjadi fokus, bagaimana opsi daripada ekonomi syariah ini menjadi opsional yang harus menjadi prioritas,” ujar Erick dalam acara “7th Indonesia Islamic Economic Forum” di Jakarta, Jumat (22/01/20202).
Maka itu, lanjut dia, dengan hadirnya Bank Syariah Indonesia (BSI) diharapkan dapat memperluas penetrasi ekonomi nasional melalui industri perbankan syariah.
“Kita memberanikan diri membuat terobosan yaitu merger bank syariah yang ada di Himbara (Himpunan Bank Milik Negara),” ucap dia.
Ia menyampaikan penetrasi industri perbankan syariah di Indonesia masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia.
“Tentu secara realita bahwa data daripada kondisi bank syariah dipenetrasi itu masih sangat rendah. Kalau kita bandingkan dengan Turki, Yordania, dan Malaysia, masih jauh sekali,” kata dia.
Ia mengatakan, Bank Syariah Indonesia itu ditargetkan dapat menjadi stabilisator pertumbuhan dan ekonomi nasional yang lebih luas dan tidak hanya berpangkal kepada sebagian orang saja.
“Dan tentu kita harus melakukan intervensi agar ada keberpihakan yang lebih baik terhadap perekonomian nasional,” ujar dia.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri BUMN itu juga mengatakan, bahwa dengan jumlah penduduk muslim Indonesia yang besar dapat menjadi salah satu fondasi untuk membangun industri halal.
“Kalau kita lihat banyak hal yang menjadi kesempatan untuk kita membangun fondasi industri halal, di mana halal food sendiri adalah yang luar biasa dan kita masih menjadi market, bukan menjadi produsen,” kata dia.
Menurut dia, perkembangan produk makanan halal harus diantisipasi, termasuk dalam bidang busana muslim. “Islamic fashion jelas kita punya market yang besar, tetapi bagaimana kita juga bisa membuat trend setter yang baru di negara-negara tetangga ataupun di dunia,” katanya.
Dengan pasar syariah yang besar, lanjut dia, sudah saatnya Indonesia menjadi negara produsen.
“Tapi tidak hanya market dan logistik saja untuk menjadi negara produsen harus di-support juga pendanaan,” kata Erick Thohir. /Anr