Tangerangexpose.com – KOTA TANGERANG – Warga Kampung Baru, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda yang menjadi korban tol JORR II menggeruduk kantor PT. Wijaya Karya (WIKA) di Perumahan Banjar Wijaya, Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Jumat (19/3/2021).
Kedatangan mereka itu guna menagih janji PT. WIKA untuk tidak mengerjakan pembangunan pada lahan yang masih diperkarakan di Pengadilan (PN) Negeri Klas 1 A Tangerang.
Korban gusuran, Kiki mengatakan, bahwa pihak PT. WIKA telah melanggar kesepakatan dengan warga. Pengerjaan proyek di atas tanah mereka saat ini masih terus dilakukan.
“Saya juga menuntut mereka bekerja sesuai SOP dan apa yang di tandatangani. Mereka kerja curi-curi waktu dari tengah malam sampai subuh. Pengerjaan proyek sendiri dilakukan pukul 00.00 hingga pukul 05.00 WIB,” ujar Kiki.
Dirinya menjelaskan, berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) harga tanah mereka Rp3 juta per meter. Sedangkan harga pasaran diwilayahnya mencapai Rp7 juta permeter.
“Tapi kita yang dibayarkan hanya Rp2,6 juta permeter. Kita mau beli tanah dimana dengan uang segitu, harga tanah di rumah kami sudah Rp7 juta permeter,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, warga tidak ingin menghalangi proyek strategis nasional. Dirinya meyakini Presiden Joko Widodo tidak memerintahkan pemegang proyek untuk menjalani JORR II dengan cara seperti ini.
“Saya yakin bapak Presiden (Jokowi, red) itu bijaksana,” ujarnya.
Selain kehilangan rumah, kata Kiki, warga juga kehilangan mata pencarian. Kendati mayoritas warga tersebut bekerja sebagai pemilik kontrakan hingga berdagang didepan rumah mereka, saat ini warga harus turun ke jalan untuk meminta sumbangan pengendara lewat.
“Kita mau cari duit kemana, akhirnya kita ngecrek ke jalan, sudah ada warga yang diusir dari kontrakan. Mereka janji mau kasih uang kontrakan sampai persidangan selesai tapi nyatanya bohong,” tandasnya.
Patut dikethui, saat aksi itu warga berhasil menjebol pagar kantor PT. WIKA. Hingga akhir aksi tidak ada perwakilan dari PT. WIKA yang menemui warga. Melihat aksinya tak direspon, warga kemudian melemparkan telur ke kantor tersebut.
Para wartawan belum mendapat konfirmasi dari pihak PT. WIKA. Saat akan mencoba meminta komentar petugas berjaga tak mengizinkan masuk. ***