Tuding Berlebihan! TPS Evaluasi HUT Kota Tangerang ke-30, Ini Kata Dede Hardian

tangerangexpose.com – KOTA TANGERANG – Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangerang yang ke-30, pemerintah daerah sangat antusias melakukan beragam rangkaian acara yang dimulai dari 13 kecamatan hingga rentetan acara besar di pusat pemerintahan. Namun hal tersebut justru menarik perhatian beberapa tokoh gerakan karena dianggap kontradiktif dengan permasalahan yang kini sedang dihadapi oleh Kota Tangerang.

Salah satunya Dede Hardian, Direktur eksekutif Tangerang Public Service (TPS) yang menilai rangkaian acara tersebut sangatlah bertolak belakang dengan beberapa permasalahan yang kini seharusnya menjadi evaluasi dan mendapat perhatian khusus oleh pemerintah daerah.

“Kalau saya menilai ini agak berlebihan ya, mulai dari kegiatan di 13 Kecamatan dan beberapa rangkaian acara di Puspem, sedangkan akhir-akhir ini Kota Tangerang sedang mengevaluasi beberapa titik resapan anggaran serta mencari peluang baru yang bisa menambah pendapatan daerah” ucap Dede.

“Ya maka dari itu saya anggap ini bertolak belakang dengan semangat dasarnya, walaupun saya gak pernah cari tahu rangkaian HUT itu menghabiskan anggaran berapa, tapi yang pasti itu butuh anggaran besar,” tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa di usia ke-30 Tahun seharusnya Kota Tangerang mampu menjadi lebih dewasa dan bijak dalam mengelola anggaran, dia menganggap hal-hal yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat sejatinya lebih efektif dan tepat sasaran dibanding serentetan acara seremonial belaka.

“Seharusnya di usia yang meranjak dewasa ini bisa lebih bijak ya menggunakan anggaran, sudah jelas dampaknya tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat secara keseluruhan, memang ya yang saya lihat ini melibatkan UMKM, ga tutup mata juga kalo ini ada sisi baiknya. Tapi coba kita balik ke PR yang sudah lama belum rampung,” tuturnya santai.

“Tadi sudah saya singgung terkait fokus penambahan PAD, nah sekarang coba kita inget lagi permasalahan banjir, bayangin kalo anggaran sebanyak itu digunakan untuk pemeliharaan draninase, atau mengeruk beberapa lumpur sungai yang bersendimentasi, pasti lebih manfaat anggarannya. Walaupun gak akan dapet apresiasi dari masyarakat kalau ga banjir, tapi kan kalau banjir pasti semuanya nyinyir jika banjir ini merupakan hal yang luput dari perhatian pemerintah,” lanjut Dede.

Dede menuturkan, bahwa memang permasalahan banjir saat musim hujan bukan masalah yang hanya harus diselesaikan oleh pemerintah, tapi juga seluruh elemen masyarakat. Maka kesadaran masyarakat juga harus ikut dibangun.

“Kita harusnya juga sadar yah, masalah banjir ini perlu kesadaran kolektif yang besar mulai dari masyarakat sampai pemegang kebijakan publik, jadi memang perlu adanya sosialisasi dan penyadaran ke masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Karena percuma juga kalau ngotot membangun infrastruktur, tapi karakter masyarakatnya tidak ikut dibangun,” kata Dede.

Ia juga berharap, di usia yang mengajak dewasa ini Kota Tangerang mampu membangun secara seimbang seperti yang diamanatkan Presiden pertama Indonesia.

“Jadi Nation and character building kalau bahasa Bung Karno, maka saya harap Kota Tangerang juga bisa menerapkan dan membangun secara seimbang mulai dari infrastruktur hingga sumberdaya manusianya,” pungkasnya. /***

About Redaksi

Check Also

Lewat Penari, Pj Harap Angka Penyakit Semakin Menurun

tangerangexpose.com – KOTA TANGERANG – Peringati Pekan Imunisasi Dunia (PID), Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *