Tangerangexpose.com – TANGERANG – Fenomena anak muda terjun ke dunia politik kini tengah moncer. Hal tersebut nampak terlihat di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Tangerang yang kedatangan tiga anggota baru yang merupakan milenial dan memiliki visi misi untuk kemajuan Kota Tangerang.
Ketiganya yakni Uis Adi Dermawan, Willyanto Baruna Suwondo dan Edi Wibowo. Mereka memiliki visi dan misi serta background berbeda-beda. Kendati satu tujuan, memajukan Kota Tangerang.
Uis merupakan sorang aktivis yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tangerang. Pria kelahiran 11 Juni 1991 ini mengaku terjun ke dunia politik karena panggilan hati.
“Semenjak kuliah juga sudah terjun ke dunia-dunia politik. Selain itu, ini juga panggilan ideologis dimana organisasi sejak mahasiswa yang saya ikuti berideologi Soekarnisme,” ujarnya kepada Satelit News, Rabu, (7/4).
Dia menjelaskan politik itu sesungguhnya punya arti yang baik untuk mewujudkan kebaikan bersama. Kendati demikian, di masyarakat aktor politik menunjukan hal negatif. Seperti menggunakan segala cara untuk meraih kekuasaan.
“Sesungguhnya untuk merubah bangsa dan negara ini adalah harus melalui jalur politik, jalan menuju kebaikan. Tentu saya akan abdikan diri saya, waktu dan pikiran saya untuk kepentingan masyarakat melalui jalur politik,” tambah Uis.
Dia mengatakan sudah saatnya anak muda peka terhadap politik. Dengan dirinya terjun di dunia tersebut, pria lulusan Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang ini mengajak para millenial peka politik.
“Itu menjadi tantangan tersendiri buat saya. Bahkan bukan hanya ga peka, tapi sampai alergi terhadap politik. Mereka belum sadar apa makna sepenuhnya politik,” katanya.
Minimnya kepekaan anak muda terhadap politik kata Uis, dipengaruhi oleh banyaknya aktor politik yang bersifat negatif. Semisal terlibat dalam korupsi.
“Saya akan lebih banyak merekrut millenial, minimal tugas saya adalah membuat mereka tertarik di politik dan bisa masuk ke dunia parpol,” ujar Uis yang kini dipercaya menahkodai Badiklat DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang.
Kemudian, Willyanto Baruna Suwondo. Pria kelahiran Jakarta 31 Februari 1988 ini hanyalah pemuda biasa. Dia merupakan penggiat olahraga. Willy memiliki sejumlah fasilitas olahraga seperti lapangan futsal dan klub sepak bola. Di satu sisi, saat ini dia bekerja sebagai Notaris di PPAT Tangerang Selatan.
Willy sapaannya mengaku ini merupakan langkah pertamanya terjun di dunia politik. Dirinya ingin lebih mendalaminya. Bukan tanpa alasan, Magister Universitas Padjajaran ini mengaku ingin mengadvokasi masyarakat melalui jalur politik.
“Kalo mengadvokasi rakyat, kita orang yang melenial ini bekerja dengan baik jadi, gak harus yang tua artinya sekarang kan siapa yang gak pengen milenial jadi berkembang,” ujarnya.
Dia mencontohkan di zaman sekarang sudah banyak millenial yang bergelut di dunia politik. Seperti Walikota Solo Gibran Raka Buming, Bobby Nasution Walikota Medan dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.
“Sudah waktunya millenial yang bergerak. Belajarlah dengan nilai positif. Jangan selalu beranggapan politik jelek. Walaupun kita juga masih belajar apa salahnya belajar jangan mengisi Milenial dengan yang negatif,” jelasnya.
Kemudian, Edi Wibowo. Pemuda kelahiran Tangerang, 6 Januari 1982 ini merupakan seorang enterpreneur. Dia memiliki sebuah Cafe Kopi dan periklanan digital.
Edi mengaku memang sudah lama tertarik di dunia politik. Sejak di bangku kuliah bahkan dirinya sempat menjadi presiden Mahasiswa Universitas Esa Unggul pada 2003 silam. Namun, baru tahun ini dia benar-benar terjun di dunia politik praktis.
“Dulu saya simpatisan. Belum tertarik menekuni politik praktis karena dinamikanya. Terlebih kami sebagai mahasiswa kritis dan independen. Kami berfikir ketika terjun politik praktis melunturkan independen. Padahal tidak begitu, politik bagi saya merupakan upaya untuk mengadvokasi rakyat,” jelasnya.
Dirinya pun memiliki misi khusus tatkala terjun di dunia politik. Dia ingin memajukan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya melalui politik, Edi dapat menentukan dan membuat kebijakan.
“Ingin merubah stigma dan paradigma orang muda. Dalam hal pola berfikir jangan hanya jadi pekerja tapi harus bisa inovasi da kreatif. Jangan takut untuk menyampaikan penentu kebijakan,” ungkapnya.
Ketua Fraksi PDIP Kota Tangerang, Andri S Permana mengatakan sudah saatnya millenial melek politik. Diakuinya, DPC PDIP Kota Tangerang membuka pintu selebar-lebarnya bagi millenial yang ingin terjun ke dunia Politik.
“Ini sudah kami lakukan dari dulu, contohnya saya. Saya terjun ke dunia politik sejak umur 17 tahun. Ber KTA umur 17 tahun, jadi pengurus sayap partai 2009, dan jadi pengurus partai 2010. Jadi PDIP terbuka untuk millenial,” pungkasnya. /ian